Ciri-ciri makhluk hidup

0



1. Iritabilitas dan Bergerak
Kemampuan menanggapi rangsang pada makhluk hidup disebut iritabilitas. Rangsangan itu dapat berupa rangsangan cahaya, suhu, air, sentuhan, suara, bau, atau makanan. Rangsangan tersebut merupakan rangsangan dari luar tubuh. Ada pula rangsangan yang berasal dari dalam tubuh, misalnya ingin buang air karena kantong kemih penuh urin, atau rasa lapar karena sudah saatnya makan.

Rangsangan membuat makhluk hidup bereaksi. Ada kalanya reaksinya itu berupa gerakan. Gerak berarti pemindahan sebagian atau seluruh bagian tubuh makhluk hidup. Misalnya jika kalian mencubit tangan teman kalian, dia akan bereaksi dengan menarik tangannya.

Jadi, gerak merupakan perwujudan dai kepekaan makhluk hidup akibat makhluk hidup itu menanggapi rangsang. Umumnya, hewan dapat bergerak aktif, sedangkan tumbuhan umumnya bergerak secara pasif. Gerak aktif adalah gerak yang dilakukan oleh organisme, dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya, hewan harus berpindah dari tempat satu ke tempat lain untuk mencari makan, atau bersembunyi dari musuh. Gerak pasif adalah gerak yang dilakukan tanpa harus berpindah tempat. Misalnya, gerakan mekarnya bunga atau pecahnya biji pada tumbuhan tertentu atau gerakan bunga matahari yang selalu menghadap ke arah datangnya sinar matahari.

2. Makan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan memerlukan makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik, sedangkan hewan memerlukan zat-zat organik untuk makanannya.

Zat anorganik umumnya terdapat secara bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas karbon dioksida (CO₂). Tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari dalam tanah, dan gas CO₂ dari udara. Selanjutnya, air dan CO₂ akan diubah menjadi zat organik, yaitu zat gula (dalam bentuk glukosa), oleh klorofil dengan menggunakan energi cahaya.

Tumbuhan mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Contoh zat organik adalah gula, tepung, asam amino, protein, lemak, dan vitamin. Golongan hewan mendapatkan zat organik tersebut dari tumbuhan atau dari tubuh hewan lain.

Makhluk hidup memerlukan makanan untuk mendapatkan energi. Energi yang diperoleh digunakan untuk bergerak, tumbuh, menanggapi rangang, dan berkembang biak. Sebagaimana telah diuraikan, tumbuhan memerlukan zat anorganik untuk disusun menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Hasil fotosintesisi adalah gula.

3. Melakukan Metabolisme 
Di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung reaksi-reaksi yang disebut metabolisme. Reaksi metabolisme dapat dibedakan menjdi reaksi penyusunan dan reaksi perombakan. Reaksi penyusunan dikenal sebagai anabolisme. Contohnya, reaksi sel-sel tubuh dalam menyusun protein, lemak, dan reaksi sel tumbuhan dalam menyusun zat organik melalui fotosintesis.

Reaksi penguraian atau perombakan dikenal sebagai katabolisme. Misalnya, sel-sel tubuh menguraikan gula menjadi gas karbon dioksida, air, dan energi. Proses tersebut dikenal sebagai respirasi. Energi yang diperoleh dari hasil respirasi digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. Respirasi pada umumnya membutuhkan oksigen. Oksigen diperoleh makhluk hidup melalui proses bernafas. Jadi, saat bernafas makhluk hidup menghirup oksigen untuk respirasi dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa respirasi.

Proses metabolisme yang melibatkan berbagai reaksi kimia di dalam tubuh menghasilkan zat sisa yang dapat meracuni tubuh. Oleh karena itu makhluk hidup perlu membuang atau mengeluarkan zat-zat sisa tersebut, yang dikenal sebagai proses ekskresi.

4. Melakukan Adaptasi
Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap perubahan lingkukngan. Sebagai contoh, jari-jari kaki itik berselaput sebagai hasil adaptasi dengan lingkungan air. Akar napas tumbuhan bakau di pantai sebagai hasil adaptasi dengan lingkungan kurang oksigen di daerah pantai.

5. Tumbuh dan Berkembagn Biak
Anak kucing yang dilahirkan akan berkembang menjadi dewasa. Setelah dewasa, kucing tersebut akan beranak juga. Demikianlah, setiap makhluk hidup akan tumbuh dari kecil menjadi besar. Setelah menjadi dewasa, makhluk hidup akan menghasilkan keturunan baru. Dengan tumbuh, makhluk hidup dapat berkembang dari usia muda menjadi usia dewasa. Dengan berkembang biak, makhluk hidup dapat meneruskan kelestarian jenisnya.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)