Kumpulan puisi disertai pengarangnya I

0

Kumpulan puisi disertai pengarangnya I



1). Diponegoro
(Chairil Anwar)


Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju!
Ini barisan tak bergenderang berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
Maju!
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju!
Serbu!
Serang!
Terjang!




2). Untukmu Bapakku
(Ning Supriyantono)


Mawar putih nan suci
Bau harum semerbak
Kupersembahkan untukmu, Bapakku
Kasih sayang... cinta kasih... dan bimbingan...
Tlah kau alirkan dalam nadiku

Minggu itu... kelabu
Wajah pucat pasi di hadapanku
Kau... tlah tinggalkan aku
Air mata tak mampu terurai
Begitu menyengat berita

Kakiku berat tuk melangkah
Tanganku tiada kuasa tuk menyentuh
Wajah putih nan beku
Membujur... biru... kaku




3). Pahlawan Tak Dienal
(Toto Sudarto Bachtiar)


Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana ia datang
Kedua lenganya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia berbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tampak beku di tengah derap suara menderu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun lalu dia berbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku masih sangat muda





4). Sahabatku
(Soekri St.)


Papa,
Sebelum pesta berlangsung
Izinkan aku menengok ke belakang
Di sana sahabatku yang miskin
Hidup dengan berjualan koran

Papa,
Dia teman sekelasku
Juga lulus dalam ujian
Nilainya yang tinggi
Sangat kusayangkan

Kini
Aku minta kesediaan Papa
Menyerahkan biaya pestaku
Untuk meringankan ongkos masuk
Sahabatku di SMA




5). Surat Dari Ibu
(Asrul Sani)


Pergi ke dunia luas, anakku sayang
Pergi ke dunia bebas
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pagi menyinar daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
Pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh rengkau datang padaku
Kembali pulang, anakku sayang
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)