Inilah planet paling tua di tata surya kita

0

Sekitar 5 miliar tahun yang lalu, matahari mulai mengubah hidrogen menjadi helium hingga menjadi bintang penuh. Kandidat matahari ini dikelilingi oleh piringan material, sebagian besar hidrogen, dan molekul yang lebih kompleks di nebula yang dibentuknya.


Interaksi pada piringan yang mengelilingi Matahari kemudian menghasilkan butiran es dan debu yang tumbuh dan saling berinteraksi. Serpihan gas di piringan ini kemudian terpisah dari yang lain, dan planet terbentuk dari kekacauan ini.


Yang pertama terbentuk, sekitar 3 juta tahun setelah kelahiran tata surya, adalah Jupiter. Jupiter adalah planet terbesar di tata surya dengan massa 318 kali Bumi. Setelah Jupiter terbentuk, beberapa planet lain juga mulai muncul, yaitu Saturnus, disusul Neptunus dan Uranus.


Di tata surya, empat planet berbatu dan satu planet kerdil muncul di antara puing-puing planet raksasa. Protoplanet berbatu ini membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk, sekitar 100 juta tahun. Namun berdasarkan refleksi dan penelitian, ada dua planet yang dianggap paling muda, yaitu Bumi dan Uranus.


Bumi asli mungkin bertabrakan dengan Theia, asteroid seukuran Mars. Bulan lahir dari peristiwa ini. Tabrakan terjadi sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Butuh 200 juta tahun bagi bulan untuk mengeras. Bumi yang hancur akan memakan waktu lebih lama untuk sampai ke tempatnya sekarang karena pembentukan lautan dan lempeng tektonik terjadi 3,6 miliar tahun yang lalu.


3-4 miliar tahun lalu, Uranus juga bertabrakan dengan planet seukuran Bumi, mengguncang interiornya dan menyebabkannya berputar ke samping. Ini menciptakan medan magnet yang paling aneh.


Jadi ketika berbicara tentang planet termuda, kita benar-benar perlu mendefinisikan apa yang kita maksud untuk menarik kesimpulan yang tepat. Belum lagi definisi planet bisa sangat terbatas dan kontroversial. Misalnya Pluto yang masih diperdebatkan apakah Pluto bisa disebut planet atau tidak.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)